IAIN Manado, ICNews – Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado perkuat silaturahmi dari kegiatan bersama yakni Diskusi menjelang Buka Puasa Bersama (BUKBER) di Manado Ramadhan Fair, Boulevard II, Sindulang, Manado pada Minggu, 02/05/2021, pukul 17:00 WITA (Minggu, 02/05/2021)
Kegiatan tersebut bertemakan “Buka Puasa Berbagi Rasa dan Asa Bersama ORMAWA IAIN Manado”. Dan dengannya bukan sekedar berbuka seperti biasanya, melainkan diramaikan juga dengan diskusi bersama. Tak lupa pula mengundang Rektor IAIN Manado, Delmus Puneri Salim, S.Ag., M.A., M.Res., Ph.D. dan Wakil Rektor (WAREK) III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Musdalifah Dachrud, S.Ag., S.Psi., M.Si., M.Psi. sebagai pengisi diskusi. Namun dalam hal ini Rektor IAIN Manado berhalangan hadir.
Diskusi dimulai dari pukul 17:00 WITA. Diskusi dimulai terkait Pengembangan Kapasitas dan Kreativitas Pengurus. Memasuki waktu berbuka, diskusipun diakhiri. Dilanjutkan dengan buka puasa bersama. Selesai berbuka WAREK III bersama ORMAWA menunaikan Shalat Maghrib secara berjamaah. Seusai Shalat Magrib, diskusi pun tetap berlanjut.
Perlu diketahui Host pada diskusi kali ini yakni Balgis Nur Yarbo selaku Ketua Umum, Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (DEMA-FEBI), Moderator Sri Wahyuni Daud selaku Ketua Umum, Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Al Ihsan, dan Pemateri yaitu WAREK III dan Muhammad Hidayatullah Husein S.H. (Ketua Umum, SEMA IAIN Manado 2020) Dimana tema dalam diskusi lanjutan ini adalah “Peran Pemuda dalam Berdakwah dan Syiar di Kota Manado”.
“Para pemuda itu harus mempunyai rasa simpati, empirik dan kritik. Pemuda atau sahabat harus bermanfaat bagi orang lain. Ia juga menyertai Sabda Nabi Muhammad SAW: ‘Apabila manusia meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendoakan kepadanya.’(HR. Muslim). Pepatah mengatakan jadilah seperti padi, semakin banyak isinya semakin menunduk”. Ujar WAREK III pada sepatah-uraian materinya.
“Kota Manado adalah Kota Toleransi, yang dimana banyak sekali agama, namun saling mengerti satu sama lain. Dan pemuda harus mempunyai tanggung jawab untuk berdakwah”. Ujar Hidayatullah.
Kegiatan diskusi pun berjalan dengan baik, dengan menyertakan sesi tanya jawab. Pukul 19:00 WITA setelah semua pertanyaan terjawab, maka diskusi ditutup. Dilanjutkan dengan makan bersama. Usai makan pada pukul 19:15, kegiatanpun berakhir.(Faruq Basir)