“Serenade Lirih Sang Jelata” Oleh WaRas
Bukan sekali panah kami lepaskan
Tak sampai sekali tepat sasaran
Bukan tak pernah upeti diberikan
Terlalu banyak janji yang tak diwujudkan
Kritikan hanya habis dipertimbangkan
Dan nyatanya…
Hanya harapan yang kami dapatkan
Begitukah kerja kalian sang pembawa nama jelata
Manis lidahmu saat semua berawal
Tindakanmu meyakinkan kami bahwa akan dikawal
Tapi dimanakah sekarang kalian berada?
Tertidur ulas ditimmpuk bantal?
Setelah sampai kata-kata ini di telingamu
Beribu pasal kami diserbu
Pencemaran nama baik katamu?
Tak mau dikritik? Jadi tuhan sajalah kawanku!
Siapa yang mau mendengarkan serenade lirih sang jelata ini?
Ketika kakimu banyak ular yang menggeliat
Siapa yang mau mengantarkan suaramu kawanku
Ketika kau berpijak di batu nisan
Turunlah sebentar diam-diam
Tinggallah dengan kami walau hanya sejam
Rasakan bersama kami yang memakan beras penuh kutu
Yang sesuapnya berpuluh peluh jatuh tercurah
Dengarkan rintihan kami kawanku
Kawal perintahmu
Dan buka matamu
Agar terlihat para ular dan lintah yang ada dibawah kakimu