“WaRas ‘Rancuh'”

“Rancuh”

Oleh : WaRas

 

Ragaku kian melemah

Atmaku bercumbu dengan nestapa

Qalbu yang kian pilu

Menanti kapan kita bertemu

 

Waktu berlalu menguras energi

Mengukir ceritta yang kian tak henti

Jiwa yang kian jauh dari pemiliknya

Jatuh ke jurang bisu dalam kelam

 

Berbisik padi pada semilir angin

“Waktunya Tlah tiba”

Sampailah pada pak tani

“Eksistensi yang dijaga, siap dirasa”

 

Seperti ikan yang menyapa teman baru

Mengajaknya melihat cahaya dan langit biru

Sebelum masuk ke penampungan pengisi perut

“Eksistensi yang berkembang, siap dicicipi”

 

Raut alur cerita yang disusun pena yang tak simetris

Abstrak tiap baitnya

Terkelabukan oleh qalbu yang bisu

“Rancuh” begitulah kata mereka

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *