“Andai Hutan Berbicara”

“Andai Hutan Berbicara”

(Oleh : WaRaS)

Detak pertiwi seirama dalam senandung hutan
Yang kian menyusut karena haus ambisi manusia
Terluka dalam derita
Berteriak dalam keheningan

Gaum hutan tak terdengar
Para perusak itu tuli dan tak bernurani
Logika mereka ditelan rakus perutnya
Tak dengar derita. Tak peduli dengan luka

Namun,
Dendamkah hutan kepada penyiksanya?
Kepada rakus sekitarnya ia persembahkan jiwanya
Palamarta tanpa kesumat sedzarrah
Memenuhi titah Tuhannya agar selalu memberi kepada segala

Jutaan sorakan menggaungkan hakmu
Ribuan tulisan melindungimu
Puluhan tindakan bergerak mengukuhkan hakmu
Namun tunggal rakus, semua pupus

Bingkai “penyelamat” Berisi “Pengkhianat”
Berulang kali setepas denganmu
Sejak pertiwi bercumbu dengan rimba
Hingga dipaksa mendua bersama kota

Kepadamu yang terus memberikan hidup
Abadi abdimu dalam luka dan pilu
Tak pandang dirimu siapa yang kau beri hidup
Menunggang mimpi ataupun menunggang besi

Bersabarlah dalam segala siksa
Suatu saat karma kan melambai datang menyapa
Akan tiba masa kembali kau berjaya
Selayaknya masa manusia kembali bernurani

50 warsa berlalu sejak saat itu
Dikukuhkan erat dalam genggaman tangan dunia
Perlahan perjuangan terus ditegakkan
Tanda terima kasih atas abdi yang abadi

                                                                                                                                                 Manado, 21 Maret 2021

Selamat Hari Hutan Sedunia
Dari kita untuk Hutan. Dari Hutan untuk Kita

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *