“Senandung Ramadhan” Oleh WaRas Dikala kelam yang kian menghening Sepasang mata yang sembab diantara penghuni yang terlelap Tangannya bersedekap, getir membaca Minor terjaga
PUISI
“Serenade Lirih Sang Jelata” Oleh WaRas
“Serenade Lirih Sang Jelata” Oleh WaRas Bukan sekali panah kami lepaskan Tak sampai sekali tepat sasaran Bukan tak pernah upeti diberikan Terlalu banyak
“WaRas ‘Rancuh'”
“Rancuh” Oleh : WaRas Ragaku kian melemah Atmaku bercumbu dengan nestapa Qalbu yang kian pilu Menanti kapan kita bertemu Waktu berlalu menguras
“Lari Dari Haluan” Oleh WaRas
“Lari Dari Haluan” Oleh WaRas IAIN Manado Qalbu merasuk dalam buana nirwana Tatakala rasionalitas takluk pada rasa Liar diri terlepas dari belenggu Menjadi sosok
“WaRas ‘Merindu'”
“Merindu” Oleh : WaRaS Sebilah rindu yang menusuk qalbu Merindukan mata purnamamu Dan hangat dekapmu Dalam kelabu hidup menjelang matiku Seraya berdoa sampai
“Andai Hutan Berbicara”
“Andai Hutan Berbicara” (Oleh : WaRaS) Detak pertiwi seirama dalam senandung hutan Yang kian menyusut karena haus ambisi manusia Terluka dalam derita Berteriak dalam
Dwiyana Ismawati “Membongkar Rasa Untuk Sebongkah Jasa”
Juara 3 Lomba Puisi Pahlawan Nasional 2019 “Membongkar Rasa Untuk Sebongkah Jasa” Jangan kubur rasamu layaknya kelam Jangan butakan matamu layaknya malam Pejuang
Hanung Prabowo “Pahlawan Dalam Bingkai Alegori Waktu”
Juara 2 Lomba Puisi Pahlawan Nasional 2019 “Pahlawan Dalam Bingkai Alegori Waktu” Sebuah catatan lama terendap dalam sembunyi Antara masa lampau yang terbagi dalam
Rahmawati Suaj “Teratai Merah”
Juara 1 Lomba Puisi Pahlawan Nasional 2019 “Teratai Merah” Lantam bahana menembus gendang telinga Tatkala sang pelor menerobos daksa Menggegar raga yang tengah
Terpangganglah Kiranya
“Terpangganglah Kiranya” Terpangganglah masa dan nuansa. Sebelum ku tarik lepas kibar kenang di keramaian. Terjabar antara kita, buku tipis dan cetakan lama. Mendiami bab-bab